Minggu, 05 November 2017

Aku,Gunung dan Kopi Kapal Api

Setiap weekend tiba gw selalu bepergian ke alam,entah untuk naik gunug,camping, atau sekedar ingin santai sambil ngopi di bawah rimbun nya hutan pinus.Kemanapun itu kalau sudah berurusan dengan alam perbekalan yang tidak pernah kelewat adalah "kopi kapal api' walaupun ga camping,soalnya ngopi di alam itu sungguh benar-benar nikmat banget.Gak percaya ? cobain aja

Memang harus ngopi ya kalau ke alam? 'Ya,,buat gw kopi itu minuman wajib ketika gw berpetualang menjelajah alam liar,tanpa kopi nikmat petualangan gw berasa ada yang kurang.Karna gw sudah candu banget sama kopi,sehari tanpa kopi itu kepala gw terasa pusing.Bahkan ketika bangun pagi saat dirumah,perut gw langsung ke isi air putih dan kopi hitam.Apalagi "kopi kapal api'' harumnya itu membuat gw langsung move on dari kasur.

Gw yang basic nya seorang penggiat alam bebas (terutama pendakian gunung) kopi dan rokok itu sesuatu yang wajib buat gw bawa untuk menemani perjalanan serta menikmati malam dingin di tenda sambil bercerita bersama kawan,menatap seribu bintang di langit,atau menatap lampu-lampu kota (citylight) dari ketinggian puncak gunung.

Biasanya sebelum berangkat melakukan pendakian segala macam logistik yang menghasilkan sampah plastik gw pecah menjadi satu wadah,salah satu nya kopi favorit gw yang "jelas lebih enak".
Gw biasanya beli kopi kapal api mix yang plus gula itu satu renceng isi 10 sachet buat gw bawa,dari kesepuluh sachet itu gw buka semua dan gw masukin ke dalam 1 wadah supaya gw ga terlalu membawa banyak sampah ke gunung,ya walaupun sampah nya pun gw bawa turun lagi.

Entah kenapa gw merasa cocok banget dengan kopi kapal api di banding kopi-kopi lain,takaran gula dan kopi nya terasa enak aja di lidah.Teman 1 pendakian bersama gw pun suka nya kopi kapal api,kata dia ga ribet bawa nya karna kopi nya  sudah campur gula dan otomatis tidak memakan banyak ruang saat packing di ransel,dan gw setuju akan itu.

Pernah suatu ketika gw mendaki bareng dia ke salah satu gunung di daerah Bandung,ditengah perjalanan saat mendaki kira-kira jam satu siang,kita merasa lelah dan lapar.Karena dari pagi perut kita belum sempat ke isi apa-apa,hanya secangkir kopi sebelum berangkat.Ditengah perjalanan itu kita putuskan utnuk membuka beberapa cemilan untuk mengganjal perut dan ngopi sambil istirahat sejenak.Kita buka ransel mengambil kompor,air,panci,cangkir dan inilah waktunya kapal api
Setelah air mendidih langsung dituang ke cangkir.Dan tangan gw otomatis ingin mengaduk kopi itu tpi ternyata sama dia ga boleh,katanya jangan diaduk dulu biarkan beberapa saat biar terasa lebih enak.Pantesan setiap dia bikin kopi ''jelas lebih enak'' rasanya di bandung bikininan gw sendiri,ternyata rahasia nya begitu 'ucap gw dalam hati. Kapal api punya cerita disetiap pendakian gw

inilah sedikit cerita antara gw,gunung dan kopi kapal api yang jelas lebih enak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar